BAGIAN C
LAMPU - LAMPU DAN SOSOK - SOSOK BENDA
( 20 - 31 )
- Aturan 20
(A) Aturan-aturan dalam
bagian ini harus dipenuhi dalam segala keadaan cuaca.
(B) Aturan-aturan tentang lampu-lampu harus dipenuhi
semenjak saat matahari terbenam sampai dengan matahari terbit dan selama jangka
waktu tersebut lampu-lampu lain tidak boleh diperlihatkan , kecuali apabila
lampu-lampu demikian tidak dapat terkelirukan dengan lampu-lampu yang
disebutkan secara terpernci didalam aturan-aturan ini atau tidak melemahnya
daya tampak atau sifat khususnya atau mengganggu terselenggaranya pengamatan
yang layak.
(C) Lampu-lampu yang ditentukan oleh aturan-aturan ini ,
jika dipasang harus jiga diperlihatkan sijak saat matahari terbit sampai
matahari terbenam dalam keadaan penglihatan terbatas dan boleh diperlihatakan
dalam semua keadaan bila dianggap perlu.
(D) Aturan-aturan tentang sosok benda harus dipenuhi pada
siang hari.
(E) Lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang disebutkan secara
terpernci di dalam aturan-aturan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan
lampiran 1 peraturan ini.
- Aturan 21
Definisi - definisi
(A) "Lampu tiang" berarti lampu putih yang
ditempatkan di sumbu membujur kapal , memperlihatkan cahaya tidak
terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 225 derajat dan dipasang
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus ke depan sampai
22,5 derajat dibelakang arah melintang di kedua sisi kapal.
(B) "Lampu lambung" berarti lampu hijau di lambung
kanan dan lampu merah di lambung kiri, masing-masing memperlihatkan cahaya tidak
terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 112,5 derajat dan dipempatkan
sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus kedepan sampai
dengan 22,5 derajat di belakang arah melintang di masing-masing sisinya. Di
kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter , lampu-lampu lambung itu boleh
digabungkan dalam satu lentera yang ditempatkan di sumbu membujur kapal.
(C) "Lampu buritan" berarti lampu putih yang
ditempatkan sedekat mungkin dengan burutan , memperlihatkan cahaya tidak
terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 135 derajat dan dipasang
sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67,5 derajat dari arah lurus ke
belakang kemasing-masing sisinya.
(D) "Lampu Tunda" berarti lampu kuning yang
mempunyai sifat-sifat khusus yang sama dengan "Lampu buritan" yang
didefinisikan didalam paragraf (c) aturan ini.
(E) "Lampu keliling" berarti lampu yang
memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 360
derajat.
(F) "Lampu Kedip" berarti lampu yang
berkedip-kedip dengan selang waktu teratur dengan frekuensi 120 kedipan atau
lebih setiap menit.
- Aturan 22
Jarak tampak lampu
Lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini harus
mempunyai kuat cahaya sebagaimana yang disebutkan secara terperinci didalam
seksi 8 lampiran 1 peraturan ini untuk dapat kelihatan dari jarak-jarak minimum
berikut :
(A) Di kapal-kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih :
- Lampu tiang, 6 mil;
- Lampu lambung, 3 mil;
- Lampu buritan, 3 mil;
- Lampu tunda, 3 mil;
- Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil.
(B) Di kapal-kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih
tetapi kurang dari 50 meter :
- Lampu tiang, 5 mil; kecuali apabila panjang kapal itu
kurang dari 20 meter, 3 mil;
- Lampu lambung, 2 mil;
- Lampu buritan, 2 mil;
- Lampu tunda, 2 mil;
- Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil.
(C) Dikapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter :
- Lampu tiang, 2 mil;
- Lampu lambung, 1 mil;
- Lampu buritan, 2 mil;
- Lampu tunda, 2 mil;
- Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil
(D) Dikapal-kapal yang terbenam atau benda-benda yang sedang
ditunda yang tidak kelihatan dengan jelas :
- Lampu keliling putih, 3 mil.
- Aturan 23
Kapal Tenaga Yang sedang Berlayar
(A) Kapal tenaga yang sedang berlayar :
(I) Lampu tiang depan;
(Ii) Lampu tiang kedua , dibelakang dan lebih tinggi dari
pada lampu tiang depan ; kecuali kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter
tidak wajib memperlihatkan lampu demikian, tetapi boleh memperlihatkannya.
(Iii) Lampu-lampu lambung;
(Iv) Lampu buritan.
(B) Kapal bantalan udara bilamana sedang beroperasi dalam
bentuk tanpa berat benaman, disamping lampu-lampu yang ditentukan didalam
paragraf (a) pasal ini, harus memperlihatkan lampu keliling kuning kedip.
(C) Pesawat WIG hanya pada saat lepas landas , mendarat dan
terbang didekat permukaan sebagai tambahan lampu-lampu yang diwajibkan dalam
paragraf (a) harus memperlihatkan satu lampu keliling merah berkedip dengan
intensitas tinggi.
(D) (i) Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter
sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan di dalam paragraf (a) pasal ini ,
boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan lampu-lampu lambung.(ii) Kapal
tenaga yang panjangnya kurang dari 7 meter yang kecepatan minimumnya tidak
lebih dari 7 mil setiap jam, sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan didalam
paragraf (a) pasal ini, boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan jika
mungkin, harus juga memperlihatkan lampu-lampu lambung.
(iii) Lampu tiang atau lampu keliling putih di kapal tenaga
yang panjangnya kurang dari 12 meter boleh dipindahkan dari sumbu membujur
kapal jika pemasangan disumbu membujur tidak dapat dilakukan, dengan
ketentuan bahwa lampu-lampu lambung digabungkan dalam satu lentera yang harus
diperlihatkan disumbu membujur kapal atau ditempatkan sedekat mungkin disumbu
membujur kapal yang sama dengan lampu tiang atau lampu keliling putih.
- Aturan 24
Menunda dan mendorong
(A) Kapal tenaga bilamana sedang menunda harus
memperlihatkan :
(I) Sebagai pengganti lampu yang ditentukan didalam aturan
23(a) atau (a)(ii), dua tiang penerang bersusun tegak lurus. bilamana panjang
tundaan diukur dari buritan kapal yang sedang menunda sampai keujung belakang
tundaan lebih dari 200 meter , tiga lampu yang demikian itu bersusun tegak
lurus.
(Ii) Lampu-lampu lambung
(Iii) Lampu buritan
(Iv) Lampu tunda , tegak lurus diatas lampu buritan
(V) Bilamana panjang tundaan lebih dari 200 meter , sosok
belah ketupat disuatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelas nya.
(B) Ketika kapal yang sedang mendorong dan kapal yang sedang
didorong maju di ikat erat-erat dalam suatu unit berangkai, kapal-kapal itu
harus dianggap sebagai sebuah kapal tenaga dan memperlihatkan lampu-lampu yang
ditentukan didalam aturan 23.
(C) Kapal tenaga bilamana sedang mendorong maju atau sedang
menggandeng kecuali didalam suatu unit berangkai, harus memperlihatkan :
(I) Sebagai pengganti lampu yang ditentukan di dalam aturan
23(a)(i) atau (a)(ii) , dua penerangan tiang yang tersusun tegak lurus.
(Ii) Lampu-lampu lambung
(Iii) Lampu buritan.
(D) Kapal tunda yang dikenai paragraf (a) atau (c) aturan
ini harus juga memenuhi aturan 23(a)(ii).
(E) Kapal atau benda yang sedang ditunda, selain daripada
yang ditentukan di dalam paragraf (g) aturan ini harus memperlihatkan :
(I) Lampu-lampu lambung
(Ii) Lampu buritan
(Iii) Bilamana panjang tundaan lebih dari 200 meter , sosok
belah ketupat di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelas nya.
(F) Dengan ketentuan bahwa berapapun jumlah kapal yang
sedang digandeng atau di dorong dalam suatu kelompok, harus diberi lampu
sebagai suatu kapal.
(I) Kapal yang sedang didorong maju yang bukan merupakan
bagian dari suatu unit berangkai harus memperlihatkan lampu-lampu lambung di ujung
depan.
(Ii) Kapal yang sedang digandeng harus memperlihatkan lampu
buritan dan ujung depan lampu-lampu lambung.
(G) Kapal atau benda yang terbenam sebagian atau gabungan
dari kapal-kapal atau benda-benda demikian yang sedang di tunda yang tidak kelihatan
dengan jelas , harus memperlihatkan :
(I) Jika lebarnya kurang dari 25 meter , suatu lampu
keliling putih di ujung depan, atau di dekatnya dan satu di ujung belakang atau
di dekatnya, kecuali apabila naga umbang itu tidak perlu memperlihatkan lampu
di ujung depan atau di dekatnya.
(Ii) Jika lebarnya 25 meter atau lebih , dua lampu keliling
putih tambahan di ujung-ujung paling luar dari lebarnya dan di dekatnya.
(Iii) Jika panjangnya lebih dari 100 meter , lampu-lampu
keliling putih tambahan di antara lampu-lampu yang ditentukan di dalam sub
paragraf (i) dan (ii) sedemikian rupa sehingga jarak antara lampu-lampu itu
tidak boleh lebih dari 100 meter.
(Iv) Sosok belah ketupat di atau didekat ujung paling
belakang dari kapal atau benda paling belakang yang sedang di tunda dan jika
panjang tundaan itu lebih dari 200 meter , sosok belah ketupat tambahan di
suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya serta di tempatkan
sejauh mungkin di depan.
(H) Apabila karena suatu sebab yang cukup beralasan sehingga
tidak memungkinkan kapal atau benda yang sedang di tunda memperlihatkan
penerangan-penerangan atau sosok benda yang ditentukan di dalam paragraf (e)
atau (g) aturan ini, semua upaya yang mungkin harus ditempuh untuk menerangi
kapal atau benda yang ditunda setidak-tidaknya menunjukkan adanya kapal atau
benda demikian itu.
(I) Apabila karena suatu sebab yang cukup beralasan sehingga
tidak memungkinkan kapal yang tidak biasa melakukan operasi-operasi penundaan
untuk memperlihatkan penerangan-penerangan yang di tentukan didalam paragraf
(a) atau (c) aturan ini maka kapal demikian itu tidak disyaratkan untuk
memperlihatkan penerangan-penerangan itu, bilamana sedang menunda kapal lain
dalam bahaya atau dalam keadaan lain yang membutuhkan pertolongan. Segala upaya
yang mungkin harus ditempuh untuk menunjukkan sifat hubungan antara kapal yang
sedang menunda dan kapal yang sedang ditunda sebagaimana yang diharuskan dan
dibolehkan didalam aturan 36 terutama untuk menerangi tali tunda.
- Aturan 25
Kapal Layar yang sedang berlayar dan kapal yang sedang
berlayar dengan dayung
(A) Kapal layar yang sedang berlayar harus memperlihatkan :
(I) Penerangan-penerangan lambung
(Ii) Penerangan buritan
(B) Di kapal layar yang panjangnya kurang dari 20 meter , penerangan-penerangan
yang ditentukan di dalam paragraf (a) aturan ini boleh digabungkan didalam satu
lentera yang dipasang dipuncak tiang atau didekatnya di suatu tempat yang dapat
kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
(C) Kapal layar yang sedang berlayar , disamping lampu-lampu
yang ditentukan didalam paragraf (a) aturan ini, boleh memperlihatkan dipuncak
tiang atau didekatnya, di suatu tempat yang kelihatan dengan sejelas-jelasnya,
dua lampu keliling bersusun tegak lurus, yang diatas merah dan yang di bawah
hijau, tetapi lampu-lampu ini tidak boleh memperlihatkan bersama-sama dengan
lentera kombinasi yang dibolehkan paragraf (b) aturan ini.
(D) (i) Kapal layar yang panjangnya kurang dari 7 meter,
jika mungkin harus memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf
(a) atau (b) aturan ini, tetapi jika tidak memperlihatkannya, kapal layar itu
harus selalu siap dengan sebuah lampu senter atau lentera yang menyala yang
memperlihatkan cahaya putih yang harus ditunjukkan dalam waktu yang memadai
untuk mencegah tubrukan.
(Ii) Kapal yang sedang berlayar dengan dayung boleh
memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini bagi kapal-kapal
layar , tetapi jika tidak memperlihatkannya , kapal yang sedang berlayar dengan
dayung itu harus siap dengan sebuah lampu senter yang menyala yang
memperlihatkan cahaya putih yang harus ditunjukkan dalam waktu yang memadai
untuk mencegah tubrukan.
(E) Kapal yang sedang berlayar dengan layar bilamana sedang
digerakkan juga dengan mesin, harus memperlihatkan sosok benda berbentuk
kerucut, dengan puncak kebawah, dibagian depan kapal di suatu tempat yang dapat
kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
- Aturan 26
Kapal penangkap ikan
(A) kapal yang sedang menangkap ikan, apakah sedang berlayar
atau berlabuh jangkar , harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda
yang hanya ditentukan oleh aturan ini.
(B) Kapal yang sedang mendogol, maksudnya sedang menarik
pukat taruk atau pekakas lain di dalam air yang digunakan sebagai alat untuk
menangkap ikan , harus memperlihatkan :
(I) Dua penerangan keliling bersusun tegak lurus, yang
diatas hijau dan yang dibawah putih, atau sosok benda yang terdiri dari dua
kerucut yang titik-titik puncaknya berimpit, bersusun tegak lurus.
(Ii) Penerangan tiang lebih kebelakang dan lebih tinggi
daripada penerangan hijau keliling kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter
tidak wajib memperlihatkannya.
(Iii) Bilamana mempunyai laju di air sebagai tambahan atas
penerangan yang ditentukan di dalam paragraf ini penerangan-penerangan lambung
dan penerangan buritan.
(C) Kapal yang sedang menangkap ikan kecuali yang sedang
mendogol , harus memperlihatkan :
(I) Dua lampu keliling bersusuntegak lurus , yang diatas
merah dan di bawah putih atau sosok benda yang terdiri dari dua kerucut yang
titik-titik puncaknya berimpit , bersusun tegak lurus.
(Ii) Bilamana ada alat penangkap ikan yang terjulur mendatar
dari kapal lebih dari 50 meter , lampu putih keliling atau kerucut yang titik
puncaknya ke atas di arah alat penangkap.
(Iii) Bilamana mempunyai kecepatan di air, di samping
lampu-lampu yang ditentukan di dalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan
lampu buritan.
(D) Kapal yang sedang menangkap ikan berdekatan sekali
dengan kapal-kapal lain yang menangkap ikan , boleh memperlihatkan isyarat-isyarat
tambahan yang di uraikan dengan jelas di dalam lampiran II aturan ini.
(E) Bilamana sedang tidak menangkap ikan tidak boleh
memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam
aturan ini tetapi hanya lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi kapal
yang panjangnya sama dengan panjang kapal itu.
- Aturan 27
Kapal yang tidak terkendalikan atau yang berkemampuan olah
geraknya terbatas
(A) Kapal yang tidak terkendalikan harus memperlihatkan :
(I) Dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus di suatu
tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
(Ii) Dua bola atau sosok benda yang serupa bersusun tegak
lurus di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
(Iii) Bilamana mempunyai laju di air, sebagai tambahan atas
lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan lampu
buritan.
(B) Kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas, kecuali
kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan ranjau, harus
memperlihatkan :
(I) Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat
yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya, Lampu yang tertinggi dan yang
terrendah harus merah, sedang lampu yang tengah harus putih.
(Ii) Tiga sosok benda bersusun tegak lurus, di suatu tempat yang
dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya, Sosok benda yang tertinggi dan yang
terrendah harus bola, sedang yang ditengah sosok belah ketupat.
(Iii) Bilamana mempunyai laju di air, lampu atau lampu-lampu
tiang, lampu-lampu lambung dan lampu buritan, sebagai tambahan atas lampu-lampu
yang di tentukan di dalam sub paragraf (i).
(Iv) Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas
lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang di tentukan didalam sub paragraf (i)
dan (ii) lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan dalam aturan 30.
(C) kapal tenaga yang sedang melaksanakan pekerjaan
penundaan sedemikian rupa sehingga sangat membatasi kemampuan kapal yang sedang
menunda dan tundaannya itu untuk menyimpang dari haluannya yang ditentukan
didalam aturan 24 (a) harus memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda
yang ditentukan di dalam sub paragraf (b) (i) dan (ii) aturan ini.
(D) Kapal yang sedang melaksanakan pengerukan atau pekerjaan
di dalam air , bilamana kemampuan olah geraknya terbatas, harus memperlihatkan
lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam sub paragraf (b)(i),
(ii) dan (iii) aturan ini dan sebagai tambahan bilamana ada rintangan harus
memperlihatkan :
(I) Dua lampu merah keliling atau dua bola bersusun tegak
lurus untuk menunjukkan sisi tempat rintangan itu berada.
(Ii) Dua lampu hijau keliling atau dua sosok belah ketupat
bersusun tegak lurus untuk menunjukkan sisi kapal yang boleh dilewati kapal
lain.
(Iii) Bilamana berlabuh jangkar, lampu atau sosok benda
yang ditentukan di dalam paragraf ini sebagai ganti lampu-lampu atau sosok
benda yang ditentukan di dalam aturan 30.
(E) Bilamana kapal yang sedang melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan penyelaman itu menbuatnya tidak mampu memperlihatkan semua
lampu dan sosok benda yang ditentukan didalam paragraf (d) aturan ini harus
diperlihatkan yang berikut ini :
(I) Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat
yang diperlihatkan dengan sejelas-jelasnya. Lampu yang tertinggi dan yang
terrendah harus merah , sedangkan lampu yang di tengah harus putih.
(Ii) Tiruan bendera kaku huruf " A " dari
kode internasional yang tingginya tidak kurang dari 1 meter . Langkah-langkah
harus dilakukan untuk menjamin agar tiruan itu dapat kelihatan keliling.
(F) Kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan
ranjau , sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan bagi kapal tenaga di
dalam aturan 23 atau atas lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi
kapal yang harus berlabuh jangkar di dalam aturan 30 , mana yang sesuai harus
memperlihatkan tiga lampu hijau keliling atau tiga bola. Salah satu dari
lampu-lampu atau sosok-sosok benda ini harus diperlihatkan di puncak tiang
depan atau di dekatnya, dan satu masing-masing ujung andang-andang depan .
Lampu-lampu atau sosok-sosok benda ini menunjukkan bahwa berbahayalah kapal
lain yang mendekat dalam jarak 1000 meter dari pembersih ranjau ini.
(G) Kapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter ,
kecuali kapal-kapal yang sedang menjalankan pekerjaan penyelaman , tidak wajib
memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang ditentukan dalam aturan
ini.
(H) Isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam aturan ini
bukan isyarat-isyarat dari kapal-kapal dalam bahaya dan membutuhkan
pertolongan, insyarat-isyarat demikian tercantum didalam lampiran IV peraturan
ini.
- Aturan 28
Kapal yang terkendala oleh saratnya
Kapal yang terkendala oleh saratnya sebagai tambahan atas
lampu-lampu yang ditentukan bagi kapal-kapal tenaga di dalam aturan 23, boleh
memperlihatkan tiga lampu merah keliling bersusun tegak lurus atau sebuah
silinder di tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
- Aturan 29
Kapal Pandu
(A) Kapal yang sedang bertugas memandu harus memperlihatkan
:
(I) Di puncak tiang atau di dekatnya , dua lampu keliling
bersusun tegak lurus , yang diatas putih dan yang dibawah merah.
(Ii) Bilamana sedang berlayar , sebagai tambahan lampu-lampu
lambung dan lampu buritan.
(Iii) Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas
lampu-lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf (i), lampu-lampu atau sosok
benda yang ditentukan di dalam aturan 30 bagi kapal-kapal yang berlabuh
jangkar.
(B) Kapal pandu bilamana sedang tidak memandu, harus
memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang di tentukan bagi kapal
yang serupa sesuai dengan panjangnya.
- Aturan 30
Kapal yang berlabuh jangkar dan kapal yang kandas
(A) Kapal yang berlabuh jangkar harus memperlihatkan di
suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya :
(I) Di bagian depan , lampu putih keliling dan satu bola.
(Ii) Di buritan atau di dekatnya dan di suatu ketinggian
yang lebih rendah daripada lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf (i),
sebuah lampu putih keliling.
(B) Kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter boleh
memperlihatkan sebuah penerangan putih keliling di suatu tempat yang dapat
kelihatan dengan sejelas-jelasnya sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan
dalam paragraf (a) aturan ini.
(C) Kapal yang berlabuh jangkar boleh juga mempergunakan
lampu kerja atau lampu-lampu yang sepadan yang ada di kapal untuk menerangi
geladak-geladaknya, sedangkan kapal yang panjangnya 100 meter keatas harus
memperlihatkan lampu-lampu demikian itu.
(D) Kapal yang kandas harus memperlihatkan lampu-lampu yang
ditentukan didalam paragraf (a) atau (b) aturan ini dan sebagai tambahan, di
suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya :
(I) Dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus
(Ii) Tiga bola bersusun tegak lurus.
(E) Kapal yang panjangnya kurang dari 7 meter, bilamana
berlabuh jangkar tidak di dalam atau di dekat alur pelayaran sempit , air
pelayaran atau tempet berlabuh jangkar atau yang bisa di layari oleh
kapal-kapal lain , tidak diisyaratkan memperlihatkan lampu-lampu atau sosok
benda yang ditentukan didalam paragraf (a) dan (b) aturan ini.
(F) Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter, bilamana
kandas, tidak di isyaratkan memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda
yang ditentukan didalam paragraf (d)(i) dan (ii) aturan ini.
- Aturan 31
Pesawat Terbang Laut
Apabila pesawat terbang laut atau pesawat WIG tidak mampu
memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda dengan sifat-sifat atau
kedudukan-kedudukan yang ditentukan didalam aturan-aturan bagian ini, pesawat
terbang laut atau pesawat WIG itu harus memperlihatkan lampu-lampu dan
sosok-sosok benda yang sifat-sifatnya semirip mungkin dan pada kedudukan yang
memungkinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar